RETAK
Hai teman-teman aku adalah anak ke-2
dari 4 bersaudara. Nama lengkapku Nurhayanti sering dipanggil Anti. Saya lahir
pada hari Rabu, 7 Juli 1999 tepat sekarang saya berusia 19 tahun sudah pasti
sekarang saya sudah remaja dong dan banyak rintangan hidup yang saya lewati
terutama rintangan dari keluarga.
Inilah kisahku...
Sejak berusia 5 tahun saya bersama
keluarga merantau dari Jeneponto ke pulau Batam, di sanalah kami memulai hidup
dengan keluarga kecil. Di sana bapak diberi modal dari saudaranya,
alhamdulillah demi saya bapak memulai usaha keci-kecilan. Seiring berjalannya
waktu, usaha bapak
mulai meningkat dan
saya juga mulai duduk di bangku dasar.
Suatu hari, ibu saya pulang kampung
karena ada keperluan. Sekitar 1 bulan berlalu ibu saya belum juga pulang. Bapak
merasa sendiri dan tidak teurus tanpa berfikir panjang bapak menikah gadi
Medan. Di sini saya belum mengerti apa arti semua ini namun setelah mendengar
kabar ini ibu pulang dan kembali ke pulau Batam. Setelah ibu tiba, suasana
rumah tak seperti dulu lagi. Ibu saya sering bertengkar dengan kondisi keluarga
yang tidak harmonis ibu berfikir untuk kembali ke asalnya dan membawaku.
Hari terus berjalan saya dan ibu
melanjutkan hidup di kampung. Setelah saya semakin besar dan duduk di bangku
menengah, bapak pulang ke kampung dan meninggalkan istri dan anaknya di sana.
Ibu menemani bapak dengan senang hati,
suasana rumahku
kembali lagi dan aku sangat bahagia.
Tidak beberapa tahun bapak bersamaku
suasana rumah kembali tidak harmonis karena bapak membawa istri keduanya dekat
dengan ibu, ibu tidak suka itu. Setiap hari ibu menangis sampai ibu memutuskan
untuk pergi mninggalkanku dan bapak, aku tetap bertahan di rumah tanpa ibu dan
bapak karena bapak lebih sering bersama istrinya.
Di suatu hari, bapak kecanduan mabuk
dan judi, tanpa habis fikir istrinya sendiri yang melaporkan ke polisi. Bapak
ditangkap dan di tahan. Ibu saya mendengar berita itu dan merasa kasihan atas
musibah yang menimpa bapak, ibu meluangkan waktunya menjenguk dan membebaskan
bapak. Alhamdulillah bapak terbebaskan dengan kejadian itu bapak berfikir untuk
mengusir istri keduanya dan kembali ke ibu.
Hari berlalu dan kami kembali
bersatu. Hari-hari menjadi indah setelah kejadian yang menimpa keluargaku.
Halo... sekarang saya
telah selesai di SMK dan lanjut perguruan tinggi, sekarang saya sebagai
mahasiswi di STKIP-YAPTI Jeneponto. Sekarang bapak sudah sukses dan memiliki
usaha dengan kesuksesannya bapak kembali diperbudak oleh istri keduanya. Tahu
nggak? Ibu tiriku itu materialistik banget, kalau bapak susah dia hilang, eh
tiba bapak berduit dia seperti tuyul yang selalu datang ketika orang itu
berduit padahal badannya itu besar.
Tapi, aku sedih kenapa wanita itu
datang lagi, ibu tidak pernah enak hati ketika wanita itu datang ibu selalu
berencana melabrak wanita itu, kesempatan telah tiba ibu datang menemui wanita
tuyul itu dengan sakit hati, dengan rasa marah ibu tidak sungkan dan langsung
memukul wanita itu.
Setelah kejadian itu tepa hari jum’at, 8 Maret 2019 bapak pulang ke rumah dan
bersiap ke Masjid untuk melaksanakan shalat jum’at. Sebelum berangkat bapak
sudah mendengar berita itu. Bapak datang dan ke hadapanku dan menangis, aku
juga tidak dapat menahannya.
“nak bapak pilih
pergi, bapak sudah tidak tahan dengan ibumu. Dia sudah mempermalukan bapak
untuk kesekian kalinya.” Ucap bapak sambil meneteskan air matanya.
saya juga ikut
menangis dan berkata
“bapak jangan pergi,
kalau bapak pergi siapa yang akan mengurus bapak?” sambil menangis
“tidak nak, tidak
apa-apa yang penting kamu masih anggap bapak sebagai orangtuamu bapak sudah
bisa hidup
tenang.” Kata bapak
lagi-lagi dengan air matanya
saya masuk kamar dan menangis sambil
melihat bapak di balik jendela kamarku. Bapak membawa semua pakaiannya. Tepat
hari itu aku merasa sendiri ibarat seorang kekasih yang ditinggalkan pacarnya.
Hari terus berlalu tanpa bapak dan saya mulai membiasakan diri untuk itu. Hari
terus berjalan dan komunikasiku dengan bapak selau terjalin meskipun berjauhan.
Inilah kisahku sampai sekarang
kondisi ini seperti ini. Aku berharap dan selalu berdo’a semoga ada
keajaiban dengan kisah ini. Teman-teman
pasti tahu dong apa do’a yang diinginkan dari seorang anak dan kondisi keluarga
seperti ini.
END
oleh: Anti
Comments
Post a Comment