Skip to main content

MEMAKNAI PUISI

 Puisi sebagai bagian perkembangan sastra di Indo- nesia, selaiknya dinamisasi tema dan makna yang terkan- dung dalam isi puisi yang dibuat oleh sang penulis puisi. Puisi bisa jadi sebagai ungkapan perasaan penulis akan sesuatu yang tidak terlisankan oleh untain kata di depan khalayak umum secara langsung, akan tetapi mereka ung- kapkan dalam bentuk yang tersirat melalui isi hati mereka sang penulis puisi.

Oleh karena itu, puisi yang bermacam jenis dan karak- teristik yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, perlu dikaji pula mengenai tema puisi yang diambil sang penulis puisi untuk mengungkapkan sesuatu pada diri penulis. Demikian  pula,  dengatema  tersebut  juga  menyiratkan akan makna yang tersembunyi di dalamnya sebagai  lisan yang tidak terwujud.

 

 

A. TEMA PUISI

Tema merupakan unsur yang membangun puisi dari dalam yang merupakan langkah awal penyair untuk mengembangkan karyanya. Tema adalah pokok persoalan atau pokok pikiran yang mendasari terben- tuknya puisi (Suroto, 1989:99).

Demikian halnya pada puisi anak, tema merupakan pokok penting yang menjadi langkah awal


 

bagi anak untuk mengembangkan puisinya. Macam- macam tema yang sering diangkat pada puisi anak, yakni; (1) tema orang tua dan guru, (2) tema tentang binatang  kesukaan,  (3)  tema  lingkungan  alam,  (4) tema  empati  terhadap  sesama  yanmenderita,  (5) tema religius (Nurgiyantoro, 2005:354).

Selain itu Hasjim, dkk. (2001:7) mengemukakan beberapa tema yang sifatnya sederhana yang terdapat dalam puisi anak, yakni (1) tema khayalan, (2) tema petualangan,  (3)  tema  kepahlawan,  (4)  tema keindahan alam, dan (5) tema kekaguman mereka kepada sosok-sosok pahlawan dalam suatu cerita.

 

 

 

B.MAKNA DALAM PUISI

Puisi mempunyai kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi pembacanya, karena bahasa yang digunakan dapat membawa pembaca seolah-olah ikut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh penyair, se- hingga pembaca terpengaruh oleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Nilai-nilai itu akan memunculkan hikmah-hik- mah yang dalam dari suatu peristiwa atau kisah-kisah yang   muncul   dalam   pernyataan-pernyataan   puisi. Nilai puisi tersebut juga mampu memberikan manfaat bagi pembaca dalam rangka membentuk pandangan hidupnya, karena puisi sangat erat hubungannya dengan falsafah dan agama (Aminudin, 2004: 197).

Menganalisis puisi bertujuan untuk memahami makna  puisi.  Menganalisis  puisi  adalah  usaha  me-


 

nangkap  makna  puisi  atau  memberi  makna  kepada teks puisi tersebut. Makna karya sastra atau puisi bukanlah semata-mata arti bahasanya (arti denotatif), melainkan arti bahasa dan suasana, perasaan, intesitas arti, arti tambahan (konotasi), daya liris, pengertian yang ditimbulakan oleh tanda-tanda kebahasaan atau tanda-tanda lain yang ditimbulkan oleh konvensi sastra, misalnya puisi (rima, persamaan bunyi), enjambement (perloncatan baris), baris puisi, homolog, dan tipografi, bahkan juga makna seni atau nilai seninya.

Seperti yang dikemukakan oleh Riffaterre dalam

bukunya Semiotics of Poetry (1978), bahwa untuk memberikan makna berdasarkan sturkturalisme- semiotik ada empat hal pokok, yaitu : (1) ketidak- langsungan ekspresi, (2) pembacaan heuristik dan retroaktif atau hermeneutik, (3) matrix atau kata kunci (key   word),   (4)   hypogra (hipogra berkenaan dengan prinsip intertekstual).

Puisi   merupakan   kesenian   yan mempunyai nilai tersendiri yaitu berupa nilai otonom (bukan berarti terpisah dari nilai kehidupan), kecuali sebagai hiburan, puisi juga mempunyai nilai kehidupan yang besar, karena dapat memperhalus dan memperkaya batin manusia. Seorang seniman dapat memilih tema mulai dari cinta kasih sesama manusia, kebobrokan moral, kepincangan sosial, kebengisan manusia, perjuangan manusia, dan hubungan dengan mahluk yang maha tinggi (Tuhan). Semua tema tersebut dapat


 

diolah dengan bagus agar dapat mengena pada sasaran

(audien).

Pesan atau amanat sebuah puisi akan lebih mudah dihayati oleh pembaca atau pendengar puisi. Amanat itu biasanya memberikan manfaat dalam ke- hidupan secara praktis, amanat itu menyoroti masalah manfaat yang dapat dipetik dengan karya drama itu, dalam keadaan demikian karya yang jelek sekalipun akan memberikan manfaat kepada kita, jika kita mampu memetik manfaatnya (Herma J, 2001: 58).

Amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak disampaikan penyair kepada pembaca lewat puisinya. Amanat berada dibalik kata-kata yang disusun dan dibalik  tema  yang  diungkapkan.  Penghayatan terhadap amanat sebuah puisi tidak secara obyektif tetapi secara subjektif, artinya berdasarkan inter- pretasi pembaca (Waluyo, 1987:134). Amanat meru- pakan  tujuan  setiap  penyair  dalam  setiap  karyanya yang berisi ajakan atau himbauan. Dalam puisi, ajakan atau himbauan kadang-kadang terselebung, maka pembaca harus membuka selubung itu sendiri.

Mengenterpretasikan puisi adalah upaya mem- beri  makna  terhadap  puisi.  Jika  dalam  menganalisa kita berusaha mengambil arti maka dalam mengen- terpretasi kita justru memberi makna. Artinya inter- pretasi dapat dilakukan apabila analisis telah selesai, terlepas dari apakah analisis itu dilakukan secara ter- tulis atau lisan: apakah analisis itu hanya merupakan aktifitas mental atau merupakan aktifitas fisik penga-


 

nalisis. Pentingnya interpretasi sajak didasarkan oleh asumsi-asumsi berikut.

1.    Puisi  adalah  lompatan-lompatan  pikiran  jitu:

kilasan-kilasan    pengalaman    yang    muncul sesat-sesaat dan terlepas-lepas.

2 Puisi membawa (memuat) pandangan dunia atau

idiologi tertentu.

3.   Puisi memberikan inspirasi dan pemikiran baru.

4.   Puisi selalu ambigu, mengandung banyak makna tanpa dapat dipastikan mana yang paling benar (Atmazaki, 1993).

 

 

Puisi dapat mengandung isi yang bersifat faktual serta sesuatu yang bersifat abstrak. Isi tersebut mungkin berupa gagasan atau suasana batin tertentu, terpapar secara langsung maupun secara tidak langsung. Bahkan mungkin dipaparkan semata-mata lewat kesadaran su- byektif penyair.

Dalam upaya pemahaman makna, struktur konkret mutlak harus dipahami setelah itu barulah berusaha memahami struktur abstrak mungkin cukup dilaksan- akan dengan jalan menganalisis unsur-unsur yang secara intrinsik, misalnya (1) bunyi, (2) diksi, (3) larik, (4) baris yang dalam wacana dapat membangun hubungan paradigmatis  dalam  menciptakan  makna  dan  totalitas-

nya.

Di bawah ini contoh puisi beserta unsur pemakna- annya (Karsono, 2005).


Gunung Tianmen

 

 

Belahan gunung Tianmen membuka aliran sungai

Arus sungai ke timur berputar-putar

Dua gunung terjal menjulang di kedua sisi

Celah berlalu terbentang lautan luas



Baris (1) menceritakan pemandangan ketika kapal layar pengarang lewat daerah gunung Tianmen. Jadi di sini melukiskan keindahan alam secara keseluruhan termasuk keindahan lautan dan gunung.

Baris (2) menceritakan situasi ketika kapal penga- rang sudah semakin dekat dengan belahan gunung Tianmen. Melukiskan keadaan arus sungai berputar- putar.

Baris  (3)  menceritakan  keadaan  pemandangan

ketika kapal pengarang sedang berada di dalam belahan gunung.

Baris  (4)  menceritakan  setelah  kapal  pengarang

sudah   keluar   dari   belahan   gunun da tampaklah lautan luas nan indah. Jadi melukiskan keindahan alam semesta.

Keseluruhan pemaknaan dari puisi ini adalah memberitahukan kepada pembaca pemandangan di sekitar belahan gunung Tianmen itu sangat indah. Pengarang  sangat  kagum  dan  merasa  gembira  dapat pergi ke sana.

Salah satu kutipan artikel Karsono di atas, meng- gambarkan bahwa pelukisan puisi dari dari sang penulis


memiliki arti maupun makna tersendiri yang disampai- kan oleh sang penyair puisi.

Disatu sisi, penyair Indonesia yang notabene kon-

disi geografis berpulau dan   berasal dari berbagai ma- cam masyarakat dengan suku  dan budaya daerah yang berbeda, masing-masing penyair puisi juga beragam da- lam penyampaian makna puisi sesuai latar social-buda- ya. Kesukuan yang mereka ikutsertakan antara lain se- perti  suku Jawa,  Sunda, bali,  Madura, Ambon, Batak, Minang Kabau dan lain-lain.

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Bahasa Makassar AMMAKKU , SINGARA ATINGKU

AMMAKKU , SINGARA   ATINGKU OOO   AMMAKKU…. TAU   AMMALLAKSUKANGKU PA’ROKO CERAKKU OOO   AMMAKKU…. IKAU BULAENG ATINGKU KAU SINARAK ATINGKU NUSINGARRI TALLASAKKU OOO   AMMAKKU…. IKAU GURU MALOMPO RI TALLASAKKU KA IKAU MI ANTU ANGNGAJARIA BATTU RI KODI NA BAJIKA OOO   AMMAKKU…. IKAU BENTENG MALOMPO RI TALLASAKKU KA   IKAU MI ANTU ANJAGA A BATTU RI KODIA OOO   AMMAKKU…. IKAU ANGING MASARRO MABAJI KA IKAU MI ANTU ANNGERANG DINGIN RI ATINGKU KA IKAU MI ANTU SANGNGING MANGNGERANG KANA MABAJI OOO   AMMAKKU…. KA IKAU NAKUNIA KA IKAU NAKU CARA’DE KA IKAU NAKU’ MATU-MATU TENAMO POLE KANA MABAJI LAKUPAU MANGE RIKAU PASSANGNGALINNA KANA TERIMA KASI LOMPOKU MANGE RIKAU AMMAK OOO   AMMAK…. OOO   AMMAK…. OOO   AMMAK…. SINGARA   ATINGKU Nasri Adlani

ANALISIS STRUKTURAL KUMPULAN PUISI “BULI – BULI LIMA KAKI“ KARYA NIRWAN DEWANTO

  P A PA R AN D A N T EM U A N D ATA   P a da B A B ini dipap a rk a n tent a ng temu a n h a l – h a l y a n g b e rhub u n g a n d e ng a n a spek struktur a l d a lam kumpu l a n puisi “ B uli – B uli L i m a K a ki ”   k a r y a Nir wa n D e w a nto y a n g m e n ca kup G a y a B a h a sa d a n p e n g i m a j i a n (Ci t r a a n ) .   4.1 G aya Ba h asa ( M a j a s)     G a y a a t a u Maj a s p a da p e n e l i t i n ini melipu t i s u a tu p e n g g un aa n b a h a s a , B e rikut     a d a lah     p e nja b a r a n     G a y a     B a h a s a     ( M a jas)     y a n g    te r k a ndu n g     d a lam Kumpulan puisi B ul i - B u l i L i m a K a ki:       D a lam     P uisi     B ABI     MERAH     J AM B U     men g a ndu n g     maj a s p e rump a ma a n, d i a nta r a n y a s e b a g a i b e rikut:   B A BI MERAH J AM B U B a r a n g k a li buluku s e p a ntas sute ra , tapi sung g uh a ku e n g g a n b e rc e rm

PUISI DALAM BAHASA DAERAH MAKASSAR

Panngaingku tanni ngai Kumempomi anne ri pammempoangku Nakotongkomi anne sarengku Iyami anne nakkukku tena kutahang Iyami anne pangngaingku tena sakgenna Ranggaselami atingku tena nakulle kupilei Singkamma rikurunganna bara pepeka Nakusannangan kalengku rikurungan pannyessayya Naku ammilei sala sekrena Tau toaku iareka ia   Nia rua binaga tena sikali kukulle allimbangi E ...... Karaeng kisarea patunjuk inne bangngi kasino-sinoa Naku ammarrang ri dallekanta Naku appala pangngamaseanta kipassereanga inakke siagang ia kungaia Oleh Lukman